TUGAS PRAKTIKUM KIMIA
Pengujian
Larutan Dengan Indikator dan Memperkirakan pH Larutan
Disusun oleh:
Ardianti Kusumawati
Merlin Erisza
Ni Nyoman Ervalna
Tressya Lonicha Yemeima Dara
SMA NEGERI 1 KOTA GAJAH
LAMPUNG
TENGAH
T.P.
2015/2016
PENGUJIAN
LARUTAN DENGAN INDIKATOR DAN MEMPERKIRAKAN pH LARUTAN
BAB I PENDAHULUAN
A. TUJUAN PERCOBAAN
1.
Untuk menentukan derajat keasaman pH dari beberapa larutan asam –
basa.
2.
Menentukana sifat larutan berdasarkan
sifat asam, basa, dan netral memperkirakan harga pH.
B. DASAR TEORI
Asam secara umum merupakan senyawa kimia yang bila dilarutkan dalam air akan menghasilkan larutan dengan pH lebih
kecil dari 7. Asam adalah suatu zat yang dapat memberi proton (ion H+)
kepada zat lain (yang disebut basa), atau dapat menerima pasangan elektron
bebas dari suatu basa. Suatu asam bereaksi dengan suatu basa dalam reaksi
penetralan untuk membentuk garam. Contoh asam adalah asam asetat
Secara umum, asam memiliki sifat sebagai berikut:
1. masam ketika dilarutkan dalam air.
2. asam terasa menyengat bila disentuh, dan dapat merusak kulit.
3. asam
bereaksi hebat dengan kebanyakan logam, yaitu korosif terhadap logam.
4. walaupun tidak selalu ionik merupakan
cairan elektrolit.
Basa adalah zat-zat yang dapat menetralkan asam. Secara kimia, asam dan basa
saling berlawanan. Basa yang larut dalam air disebut alkali. Jika zat asam
menghasilkan ion hidrogen (H+) yang bermuatan positif, maka dalam hal ini basa
mempunyai arti bahwa ketika suatu senyawa basa di larutkan ke dalam air, maka
akan terbentuk ion hidroksida (OH-) dan ion positif menurut reaksi sebagai
berikut. Ion hidroksida (OH-) terbentuk karena senyawa hidroksida (OH) mengikat
satu elektron saat dimasukkan ke dalam air.
Secara
umum, basa memiliki sifat sebagai berikut:
- Kaustik
- Rasanya pahit
- Licin seperti sabun
- Nilai pH lebih dari air suling
- Mengubah warna lakmus merah menjadi biru
- Dapat menghantarkan arus listrik
Indikator asam dan basa
Dalam laboratorium kimia, indikator asam-basa yang
biasa di gunakan adalah indikator buatan dan indikator alami, Berikut ini
penjelasan tentang indikator asam-basa buatan dan indikator asam-basa alami.
1. Indikator
Buatan
Indikator buatan adalah indikator siap pakai yang
sudah dibuat di laboratorium atau pabrik alat-alat kimia. Contoh indikator
buatan adalah kertas lakmus yang terdiri dari lakmus merah dan lakmus biru,
kertas lakmus kertas yang diberi senyawa kimia sehingga akan menunjukkan warna
yang berbeda setelah dimasukkan pada larutan asan maupun basa. Warna kertas
lakmus akan berubah sesuai dengan larutannya. Perubahan warna yang mampu
dihasilkan oleh kertas lakmus sebenarnya disebabkan karena adanya orchein
(ekstrak lichenes) yang berwarna biru di dalam kertas lakmus.
Lakmus biru dibuat dengan menambahkan ektrak lamus
yang berwarna biru ke dalam kertas putih. Kertas akan menyerap ekstrak lakmus
yang selanjutnya dikeringkandalam udara terbuka, sehingga dihasilkan kertas
nlakmus biru.kertas lakmus biru pada larutan yang bersifat basa akan tetap biru
, karena orchein merupakan anion, sehingga tidak akan bereaksi dengan anion (OH-).
Kertas lakmus merah dibuat dengan proses yang sama
dengan pembuatan kertas lakmus biru, tetapi ditambahkan sedikit asam sulfat
atau asam klorida agar warnanya menjadi merah.
Sehingga mekanisme reaksi orchein pada suasana asam
akan kembali terjadi. Apabila kertas lakmus merah dimasukkan kedalam larutan
yang bersifat asam, warnanya akan tetap merah karena lakmus merah memang
merupakan orchein dalam suasana asam. Sedangkan, apabila kertas lakmus merah
ditambahkan larutan yang bersifat basa, maka orchein yang berwarna biru akan
kembali terbentuk
ü
Identifikasi dengan Kertas Lakmus
Warna kertas lakmus dalam larutan asam, larutan basa dan larutan
bersifat netral berbeda. Ada dua
macam kertas lakmus,yaitu lakmus merah dan lakmus biru. Sifat dari masing-masing kertas lakmus tersebut adalah
sebagai berikut.
a.
Lakmus merah
Lakmus merah dalam
larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna biru.
b.
Lakmus biru
Lakmus biru dalam
larutan asam berwarna merah dan dalam larutan basa berwarna biru.
c.
Lakmus merah maupun biru dalam larutan netral tidak berubah warna.
ü Menentukan pH Suatu Larutan
Untuk
mengetahui trayek perubahan warna dari beberapa indikator, kita dapat melihat
tabel indikator perubahan warna pH.
No
|
Indikator
|
Trayek Perubahan
Warna
|
Perubahan Warna
|
1
|
Metil Jingga
|
2,9 – 4,0
|
Merah – Kuning
|
2
|
Metil Merah
|
4,2 – 6,3
|
Merah – Kuning
|
3
|
Bromotimol Biru
|
6,0 – 7,6
|
Kuning – Biru
|
4
|
Fenolftalein
|
8,3 – 10
|
Tidak berwarna – Merah
|
2. Indikator Alam
Indikator alam merupakan bahan-bahan alam yang dapat
berubah warnanya dalam larutan asam, basa, dan netral. Indikator alam yang
biasanya dilakukan dalam pengujian asam basa adalah tumbuhan yang berwarna
mencolok, berupa bunga-bungaan, umbi-umbian, kulit buah, dan dedaunan. Perubahan
warna indikator bergantung pada warna jenis tanamannya, misalnya kembang sepatu
merah di dalam larutan asam akan berwarna merah dan di dalam larutan basa akan
berwarna hijau, kol ungu di dalam larutan asam akan berwarna merah keunguan dan
di dalam larutan basa akan berwarna hijau.
BAB II METODOLOGI
A.
ALAT DAN BAHAN
ü
Pipet tetes 6 buah
ü
Kertas lakmus biru, merah,
dan kuning
ü
Indicator Ph
ü
Plat tetes 2 buah
ü Larutan CaSO4 1M
ü Larutan NaOH
1M
ü Larutan KSCN
ü Metil merah
(MM)
ü Metil Jingga
(MJ)
ü Bromtimol
biru (BTB)
ü Fenolftalein
(PP)
ü Rak dan tabung
reaksi
ü Air suling
ü Air kapur
ü Air jeruk
ü Air sabun
ü Cuka dapur
ü Larutan
Amonia
ü Larutan
asam klorida
ü Larutan
natrium klorida
ü Larutan
natrium hidroksida
ü Alkohol
B. LANGKAH
KERJA
1.
Membedakan asam, basa, dan netral.
ü Potonglah
kertas lakmus biru, merah, dan kuning kira-kira 1 cm sebanyak 6 potongan pada
masing-masing kertas lakmus.
ü Siapkan plat
tetes dan larutannya
ü Masukkan
larutan kimia kedalam plat tetes, masing-masing larutan dimasukkan sebanyak 3
ruang pada plat tetes usahakan sejajar agar mudah mengingatnya.
ü Masukkan
kertas lakmus biru, merah, dan kuning. Usahakan sejajar.
ü Tunggu
beberapa saat
ü Kemudian
angkatlah semua kertas lakmus yang telah dimasukkan ke dalam larutan kimia.
ü Catatlah
perubahan warna yang terjadi.
ü Hitunglah pH
larutan pada kertas lakmus kuning yang telah terjadi perubahan dengan indicator
pH.
2.
Memperkirakan PH larutan
ü Siapkan plat
tetes dan larutannya.
ü Masukkan MM.
MJ, BTB, dan PP pada plat tetes masing-masing dimasukkan sebanyak 2 ruang.
Usahakan sejajar agar mudah diingat.
ü Aduk hingga
terjadi perubahan warna pada masing-masing indicator.
ü Catatlah
perubahan warna yang terjadi.
BAB III HASIL PENGAMATAN
A. DATA HASIL PERCOBAAN
1. Membedakan
Asam, basa, dan netral
No
|
Larutan
|
Perubahan warna
|
PH
|
||
Lakmus biru
|
Lakmus merah
|
Lakmus kuning
|
|||
1
|
KSCN
|
Pink
|
Pink
|
Orange
|
7
|
2
|
Na2CO3
|
Biru
|
Biru
|
Biru
|
11
|
3
|
Bacl2
|
Biru
|
Pink
|
Kuning
|
7
|
4
|
AgNO3
|
Biru
|
Biru
|
Kuning
|
6
|
5
|
MgSO4
|
Biru
|
Merah
|
Merah
|
7
|
6
|
NH4cl
|
Merah
|
Merah
|
Hijau
|
6
|
2.
Memperkirakan PH Larutan
1. Pengujian
dengan kertas lakmus ( HCL )
Bahan
|
Lakmus merah
|
Lakmus biru
|
Sifat
|
Air
jeruk
|
Merah
|
Merah
|
Asam
|
Air
sabun
|
Biru
|
Biru
|
Basa
|
Air
suling
|
Merah
|
Biru
|
Netral
|
2. Pengujian
larutan degan kertas lakmus ( Air sabun )
Bahan
|
L.M
|
L.B
|
Asam
|
Basa
|
Netral
|
Air
jeruk
|
ü
|
||||
Air
sabun
|
ü
|
||||
Lart.
Amonia
|
Biru
|
Biru
|
ü
|
||
Lart.
HCl
|
M
|
M
|
ü
|
||
Lart.
NaOH
|
B
|
B
|
ü
|
||
Lart.
NaCl
|
T
|
T
|
ü
|
||
Alkohol
|
T
|
T
|
ü
|
1. Pengujian
larutan dengan MJ, MM, BTB dan PP ( Air suling )
Bahan
|
MJ
|
MM
|
BTB
|
PP
|
pH
|
Air jeruk
|
Orange (>2,9)
|
Merah Merah (=7)
|
Orange (<6,0)
|
Tak berwarna <8.3
|
< 7 (2,9 – 6,0)
|
Air sabun
|
Kuning
|
Kuning
|
Biru
|
Merah
|
> 7 (2,9 - 7,6)
|
Air suling
|
Kuning
|
Kuning
|
Biru
|
Bening
|
7
|
B. ANALISA
DATA
Tingkat
keasaman suatu larutan (derajat keasaman) dapat dinyatakan dengan satuan pH.
Skala pH berkisar antara 0-14.
ü Jika
pH larutan < 7 berarti larutan bersifat asam
ü Jika
pH larutan > 7 berarti larutan bersifat basa
ü Jika
pH larutan = 7 berarti larutan bersifat
netral
ü Semakin
kecil harga pH berarti semakin kuat
sifat asam dan semakin lemah sifat basa.
ü Semakin
besar harga pH berarti semakin kuat sifat basa dan semakin lemah sifat asam.
Berdasarkan sifatnya garam dibedakan menjadi 3 macam yaitu garam netral,
garam asam, garam basa.
1.
garam netral adalah garam yang
terbentuk dari basa kuat dengan asam kuat. garam ini bersifat netral dan
mempunyai pH = 7. contoh MgsO4, KSCN, dan BaCl2
2.
garam asam adalah garam yang
terbentuk dari basa lemah dan asam kuat. garam ini bersifat asam dan mempunyai
pH < 7. Contoh NH4Cl dan AgNO3
3.
garam basa adalah garam yang
terbentuk dari basa kuat dan asam lemah. garam ini bersifat basa dan memilik pH
> 7. Contoh Na2CO3
BAB IV PENUTUP
A.
KESIMPULAN
1.
Memperkirakan pH larutan
Kertas lakmus merah sebagai indikator yang apabila
berubah menjadi biru menujukkan larutan tersebut basa sedangkan kertas lakmus
biru apabila berubah menjadi merah menunjukkan larutan tersebut asam tetapi
jika kertas lakmusnya tidak mengalami perubahanwarna menunjukkan larutan itu
netral.
ü
Dari percobaan diatas dapat disumpulkan bahwa :
1. Larutan
asam adalah air jeruk
2. Larutan
basa adalah air sabun
3. Larutan
netral adalah air suling
ü
Pengujian larutan dengan MJ, MM, BTB, dan PP
diperoleh pH sebagai berikut :
1.
Air jeruk < 7
( 2,9 – 6,0 )
2.
Air sabun > 7 ( 2,9 – 7,6 )
3.
Air suling = 7
2. Pengujian
larutan indikator
ü
Larutan yang bersifat asam ( < 7
) yaitu : NH4Cl dan
AgNO3
ü
Larutan yang bersifat basa ( > 7 )
yaitu : Na2CO3
ü
Larutan yang bersifat netral ( = 7 )
yaitu : MgSO4, KSCN, dan BaCl2
B. SARAN
Laporan praktikum yang kami buat ini masih perlu untuk
di perbaiki,karena Pada praktikum ini di perlukan ketelitian yang tinggi.Oleh
sebab itu kami mengharapkan saran,pendapat,maupun kritikan terhadap laporan
kami ini,supaya laporan kami ini dapat di sempurnakan.
