Rabu, 08 Mei 2019

Uji Karbohidrat - Praktikum Kimia

pasang iklan
TUGAS PRAKTIKUM KIMIA
Uji Karbohidrat

Disusun oleh:
Adam Mughofir
Ardianti Kusumawati    
Sindi Puspita           
Tressya Lonica Yemeima Dara

SMA NEGERI 1 KOTAGAJAH
LAMPUNG TENGAH
T.P 2016/2017


BAB I PENDAHULUAN

A.    TOPIK DAN TUJUAN PERCOBAAN


                                    I.            Topik         

a. Uji Karbohidrat


                                 II.            Tujuan Percobaan

a.     Membedakan glukosa dengan sukrosa
b.    Melakukan uji terhadap selulosa dan amilum

B.     DASAR TEORI

         Energi sangat diperlukan pada setiap langkah mahluk hidup, tanpa adanya energi berarti tidak ada kehidupan. Sebagian besar porsi dari makanan/pakan yang dikonsumsi oleh ternak atau manusia digunakan untuk memnuhi kebutuhan energy, karena reaksi anabolic dan katabolic dalam tubuh memerlukan energi.

      Salah satu dari berbagai macam sumber energy adalah karbohidrat. Karbohidrat melingkupi senyawa-senyawa yang secara kimia berupa hidroksi aldehida dan hidroksi keton. Karbohidrat adalah komponen utama dalam jaringan tanaman. Karbohidrat diklasifikasikan dalam 5 jenis yaitu : monosakarida, disakarida, trisakarida, polysakarida dan mixed poly sakarida. Karbohidrat merupakan makanan sumber energi yang paling penting. Satu gram karbohidrat dapat menghasilkan energi sebesar 4 kkal. Walaupun karbohidrat tidak dianggap esensial seperti asam amino dan asam lemak esensial, tetapi makanan sehari-hari harus mengandung sejumlah karbohidrat karena karbohidrat penting untuk kesehatan dan kesejahteraan manusia. Semua karbohidrat yang dapat dimetabolisme glukosa. Karbohidrat selain sebagai sumber energi otak, karbohidrat juga diperlukan untuk menyediakan oksaloasetat (melalui asam piruvat) yang bersama-sama dengan asetil KoA diperlukan untuk memulai siklus TCA (Arne Dahlqvist dalam Olson et al., 1987).

                   Karbohidrat adalah zat morganik utama yang terdapat dalam tumbuhan. Dan biasanya mewakili 50-75% dari jumlah bahan kering dalam bahan makanan ternak. Sebagian besar dapat dalam biji, buah, dan akar. Kelompok karbohidrat yang tersedia adalah monosakarida (glukosa, fruktosa, manosa), disakarida dan oligosakarida (sukrosa, laktosa, trehalosa, maltosa) (Anggordi, 1973).

                   Pengujian kualitatif karbohidrat dilakukan dengan uji molish (uji umum) untuk mengetahui kandungan senyawa hidroksi metil furfural, uji benedict untuk mengetahui kandungan gula pereduksi. Uji yang terakhir adalah dengan uji iod untuk mengetahui kandungan pati suatu bahan makanan.

            Karbohidrat berfungsi sebagai sumber ribosa untuk sintesis DNA dan RNA, serta dapat diubah menjadi asam amino non esensial (Lehninger, 1993). Karbohidrat merupakan sumber energi utama pada sebagian besar hewan herbivor atau omnivor (Gallego et al., 1994).
Karbohidrat adalah zat-zat organik yang mengandung zat karbon (C), hidrogen (H) dan oksigen (O) dalam perbandingan yang berbeda-beda. Zat hidrogen dan oksigen biasanya terdapat dalam karbohidrat dalam perbandingan yang sama seperti dalam air.

Secara garis besar karbohidrat terbagi menjadi 3 kelompok;
·     Monosakarida, terdiri atas 3-6 atom C dan zat ini tidak dapat lagi dihidrolisis oleh larutan asam dalam air menjadi karbohidrat yg lebih sederhana.
·       Disakarida, senyawanya terbentuk dari 2 molekul monosakarida yg sejenis atau tidak. Disakarida dpt dihidrolisis oleh larutan asam dalam air sehingga terurai menjadi 2 molekul monosakarida.
·    Polisakarida, senyawa yg terdiri dari gabungan molekul2 monosakarida yg banyak jumlahnya, senyawa ini bisa dihidrolisis menjadi banyak molekul monosakarida.

            Monosakarida mengandung gugus keton atau aldosa. Awalan aldo- dan keto- menunjukan jenis gugus aldehida atau keton di dalam suatu sakarida, sedangkan akhiran –osa menunjukkan karbohidrat. Jumlah atom karbon dalam suatu karbohidrat ditunjukkan dengan menggunakan tri, titra, penta, heksa, heksa dan seterusnya. Berdasarkan jumlah atom karbon asimetri pembentuknya. Monosakarida dapat dioksidasi dengan pereaksi Tollens, Br2/H2O , HNO3 dan HIO4.

             Disakarida adalah suatu karbohidrat yang jika dihidrolisis menghasilkan 2 molekul monosakarida seperti maltosa dapat mereduksi Fehling atau Tollens sehingga disebut gula pereduksi.Polisakarida adalah senyawa yang terdiri dari ratusan bahkan ribuan monomer monosakarida di alam. Selulosa merupakan komponen utama kayu dan serat tanaman sedangkan katun yang berasal dari kapas merupakan selulosa meurni dengan rumus molekul (C5H10O5)n. Pati terdapat pada beras, singkong, gandum, jagung, kentang dan sebagainya. Terdiri dari 20% amilum dan 80% amilopektin. Glokogen mirip amilopektin tetapi lebih sedikit percabangannya. Sangat penting perannya bagi manusa dan binatang, yaitu sebagai cadangan energi bagi tubuhnya dan banyak disimpan pada hati dan jaringan otot yang jarang digunakan untuk bergerak atau beraktifitas.
 

BAB II METODOLOGI

A.    ALAT DAN BAHAN


           a. Alat                                                   
                       
1.      Tabung reaksi                         
2.      Gelas ukur                              
3.      Kaca arloji                              
4.      Pipet tetes                              

          b. Bahan
      1. Pereaksi fehling
      2. Larutan glukosa 0,1 M 
3. Larutan sukrosa 0,1 M
4. Larutan iodin 0,1 M
5. Larutan NaOH 6 M, H2S04
6. Amilum, kapas, dan kertas saring


B.     LANGKAH KERJA

·      Pengamatan I (Membedakan glukosa dengan sukrosa)
                                                         
1.  Memasukkan 2 mL larutan glukosa 0,1 M ke dalam tabung reaksi A dan 1 mL larutan sukrosa 0,1 M ke dalam reaksi B.
2.    Menambahkan 1 mL pereaksi fehling ke dalam tabung reaksi A dan B.
3.    Memanaskan kedua campuran dalam tabung reaksi A dan B dalam pemanas air.

·      Pengamatan II (Melakukan uji terhadap selulosa dan amilum)

1.    Menambahkan 3 tetes larutan iod pada kertas saring atau kapas dalam arloji
2.    Kemudian ganti kertas saring dengan amilum
3.    Catat perubahan yang terjadi

pasang iklan

BAB III HASIL PENGAMATAN

A.    DATA HASIL PERCOBAAN


·         Pengamatan I




No

Larutan


Sebelum di tambah pereaksi fehling

Sesudah ditambah
pereaksi fehling
1.

Glukosa 0,1 M

Bening

Merah bata
2.

Sukrosa 0,1 M

Bening

Bening


·         Pengamatan II


No
Proses yang terjadi
Pengamatan
1
Kertas saring, kapas + larutan iod
Biru
2
Amilum + Larutan iod
Biru


A.    ANALISA PENGAMATAN


·         Pengamatan I

Uji Fehling bertujuan untuk mengetahui adanya gugus aldehid. Reagent yang digunakan dalam pengujian ini adalah Fehling A (CuSO4) dan Fehling B (NaOH).
  • Digunakan untuk menunjukkan adanya karbohidrat pereduksi (glukosa dengan sukrosa)
  • Uji positif ditandai dengan warna merah bata

·         Pengamatan II

a)      Amilum direaksikan dengan larutan iodium dihasilkan larutan dan endapan biru tua, kemudian bening, dan kembali menjadi biru tua. Hasil yang diperoleh ini sesuai dengan literatur/teori yang ada bahwa karbohidrat golongan polisakarida akan memberikan reaksi dengan larutan iodium dan memberikan warna spesifik bergantung pada jenis karbohidratnya, yaitu amilosa dengan iodium akan menghasilkan larutan berwarna biru, amilopeptin akan berwarna merah violet, dan glikogen maupun dextrin akan menghasilkan warna coklat. Pada reaksi hidrolisa amilum akan menghasilkan endapan merah bata. Selanjutnya untuk reaksi amilum dengan pereaksi Benedict, maka akan dihasilkan larutan biru muda.

b)      Lalu untuk larutan kanji atau amilum menunjukkan reaksi negatif eterhadap pereaksi fehling. Hal ini disebabkan karena amilum merupakan polisakarida yang tidak dapat bereaksi positif terhadap pereaksi fehling. 7milum bukan gula pereduksi yang tidak mempunyai gugus aldehid dan keton bebas, sehingga tidak terjadioksidasi antara amilum dan larutan fehling. sehingga tidak terbentuk endapan merah bata dan larutan tetap bewarna biru meskipun telah dipanaskan


BAB IV PENUTUP

A.    KESIMPULAN


·     Glukosa merupakan gula pereduksi. Sedangkan amilum bukan merupakan gula pereduksi. Kandungan gula pereduksi dapat ditunjukkan melalui pereaksi fehling.
·      Proses pemanasan berfungsi untuk mempercepat terbentuknya endapan.
·     Endapan merah bata dihasilkan semakin banyak dengan semakin meningkatnya konsentrasi larutan.
·      Endapan merah bata yang dihasilkan merupakan senyawa CU2O
·      Amilum negatif terhadap pereaksi fehling.
·    Pada polisakarida (amilum) yang bereaksi dengan yodium akan membentuk larutan biru kehitaman sedangkan uji hidolisis amilum terbentuk larutan bening jika direaksikan dengan HCl dan NaOH, sedangkan jika direaksikan dengan benedict menjadi larutan biru tua.
 


B.     SARAN

Adapun saran yang bisa diberikan untuk pelaksanaan praktikum ini adalah sebaiknya pada saat mengamati perubahan warna yang ditimbulkan oleh tiap-tiap bahan makanan harus dilakukan dengan teliti dan cermat agar tidak terjadi kesalahan yang dapat mempengaruhi hasil praktikum.
pasang iklan